Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

PERBEDAAN LAPTOP GARANSI RESMI DENGAN LAPTOP GARANSI DISTRIBUTOR

PERBEDAAN LAPTOP GARANSI RESMI DENGAN LAPTOP GARANSI DISTRIBUTOR

PERBEDAAN LAPTOP GARANSI RESMI DENGAN LAPTOP GARANSI DISTRIBUTOR


Artikel ini saya buat karena banyak sekali yang bertanya ke saya melalui kolom komentar di channel Youtube BOX BOX UNBOX terkait Perbedaan Laptop Garansi Resmi Dengan Laptop Garansi Distributor.


Artikel Populer Lainnya:

  1. Cara Memilih Laptop Sesuai Kebutuhan
  2. Hal-Hal Yang Harus Diperhatikan SEBELUM MEMBELI LAPTOP selain CPU dan GPU 


Nah, berdasarkan pengalaman saya, beberapa Perbedaan Laptop Garansi Resmi Dengan Laptop Garansi Distributor adalah sebagai berikut:


1. Durasi atau Lama Waktu Garansi

Untuk laptop garansi distributor masa garansinya hanya 1 tahun saja, sedangkan untuk laptop garansi resmi bisa bervariasi mulai dari 1 tahun sampai dengan 3 tahun.

Saat ini rata-rata lama waktu garansi untuk laptop dengan garansi resmi adalah 2 tahun.


2. Bonus Garansi atau Spesial Garansi

Beberapa laptop dengan garansi resmi mempunyai garansi bonus seperti:

Garansi tersebut adalah garansi special untuk laptop tertentu yang mana apabila laptop rusak karena kelalaian pengguna, seperti ketumpahan air, jatuh, dll., biaya perbaikannya akan ditanggung oleh brand tesebut. 

Setiap brand mempunyai syarat dan ketentuannya masing-masing, ada yang biayanya ditanggung 100% tapi maksimal 1 tahun 1 kali, namun ada juga yang 1 tahun bisa klaim sampai 2 kali, bahkan berkali-kali selama kerusakannya tidak pada bagian yang sama.

Sedangkan untuk laptop garansi distributor, tidak ada garansi bonus.


3. Software Gratis

Mulai dari sekitar tahun 2020, laptop-laptop dari beberapa brand tertentu sudah dibekali dengan OS Windows dan software Microsoft Office Home & Student (OHS) Original Gratis Seumur Hidup dalam paket penjualanya.

Namun, hal ini hanya berlaku untuk laptop yang mempunyai garansi resmi.

Untuk laptop dengan garansi distributor hanya akan mendapatkan OS Windows saja atau bahkan tidak mendapatkan OS apapun alias DOS.

Perlu diketahui bahwa harga OHS Original saat artikel ini dibuat itu sekitar 1.8-2juta rupiah, jika kamu membelinya sendiri.

By the way, software gratis ini juga sangat penting bagi umat muslim yang mengejar keberkahan di dunia dan akhirat.

Tentu saja kita semua sudah tahu bahwa menggunakan software bajakan adalah salah satu hal yang tidak diperbolehkan baik dari sisi agama maupun aturan undang-undang.

So, adanya software gratis ini bisa menjadi salah satu jalan untuk para umat muslim yang mencari berkah, terlebih laptopnya digunakan untuk mencari uang ataupun menuntut ilmu.


4. Kenyamanan Service & Klaim Garansi

Sebagian besar laptop garansi distributor akan ditolak jika melakukan klaim garansi ke Service Center Resmi. Sampai saat ini hanya ada satu brand (setahu saya) yang mau menerima claim dari laptop garansi distributor di service center resminya yaitu ASUS. CMIIW

Untuk laptop garansi resmi, tentu saja bisa diterima untuk service dan claim garansi di cervice center resminya di kota manapun kamu berada (jika ada).

Lalu, gimana jika lokasi kamu berada jauh dari service center, misalnya butuh 10 jam perjalanan untuk ke service center seperti Ilham pada kolom komentar?

Oke, saya akan contohkan seperti ini, sebelumnya tentu saja tidak ada yang mau kejadian seperti yang akan saya contohkan ini terjadi, misalnya laptopnya baru seminggu atau satu bulan eh mati total. Amit-amit ya.

Tapi misalnya beneran terjadi, kalau kamu beli laptopnya online dari Jakarta misalnya dan kamu ada di Kalimantan.

Jika laptop kamu adalah garansi distributor maka untuk menukar laptop kamu dengan yang baru atau klaim garansi maka kamu hanya bisa menukarnya ke toko dimana kamu membelinya, artinya kamu harus ke Jakarta atau mengirim laptop kamu ke Jakarta dengan jasa pengiriman barang.

Berapa biaya kamu ke Jakarta atau berapa biaya jasa pengiriman barangnya?

Jika kamu beli laptop dengan garansi resmi, ternyata ada service center di lokasi kamu namun butuh 10 jam perjalanan, maka kamu mungkin perlu mengeluarkan biaya 10 jam perjalanan, biaya menginap selama 1 hari dilokasi, rasa capek dari 10 jam perjalanan tadi dan harus mengorbankan waktu kamu untuk pergi ke service center selama 1-2 hari.

Nah dari gambaran di atas, kamu bisa coba hitung sendiri, mana yang biayanya lebih terjangkau, atau mana yang lebih nyaman untuk kamu.

Atau, kamu memang bisa juga ke tempat service laptop umum dilokasi kamu, namun misalnya ternyata yang rusak adalah motherboard (mobo), yang mana jika mobo-nya yang kena itu biaya perbaikannya mirip seperti beli laptop baru.

Untuk laptop garansi distributor yang kamu beli dari Jakarta, mau tidak mau kamu harus menukarnya ke Jakarta. Jika garansi resmi, kamu butuh 10 jam untuk menukarkan laptop kamu dengan yang baru.

Namun, disini kamu harus perhatikan bahwa kalau sampai sudah dibongkar bisa jadi kamu sudah tidak bisa klaim garansi, baik itu garansi distributor ataupun garansi resmi.

Jadi intinya, kamu bisa mencoba untuk memperkirakan "resiko-resiko" yang akan terjadi, lalu coba membandingkannya dari sisi biaya dan kenyamanan, sesuai dengan situasi dan kondisi kamu.

Mana yang lebih murah, mana yang lebih nyaman, dan mana yang lebih mudah untuk kamu lakukan jika "resiko-resiko" tersebut terjadi.

Karena pada dasarnya semua barang elektronik, brand apapun itu, tetap saja "gacha", karena sama-sama buatan manusia.

Sebagai tambahan, untuk ketersediaan stok suku cadang pastinya laptop dengan garansi resmi lebih terjamin selama masa garansi karena perbaikannya langsung disuplai dari pabriknya.

Sedangkan jika garansi distributor, bisa jadi susah memperoleh suku cadang, dan kalaupun ada kemungkinan memperoleh suku cadangnya akan lebih lama dibanding garansi resmi.

Terkhir untuk bagian kenyamanan service dan klaim garansi, pastikan saja sebelum membeli laptop kamu bertanya ke CS, jika mau tukar unit baru syaratnya apa dan jangka waktu boleh tukar barunya berapa lama.

Karena, ada distributor yang batas tukar unit barunya hanya 3 hari saja, jadi setelah lewat 3 hari kamu sudah tidak bisa tukar unit baru jika ada masalah pada laptop kamu.


5. Harga Beli

Harga beli laptop garansi distributor biasanya lebih murah 500rb-1.5juta rupiah jika dibandingkan dengan harga laptop garansi resmi.

Namun, kadang ada juga yang membandrol dengan harga yang hanya selisih 50rb-100rb rupiah saja, jadi kamu harus teliti dan hati-hati. ---


Nah, kurang lebih itulah beberapa perbedaan antara laptop dengan garansi resmi dan laptop dengan garansi distributor.

Jadi kamu pilih mana setelah kalian tahu perbedaan laptop garansi resmi dengan laptop garansi distributor di atas?

Menurut saya pribadi, laptop dengan garansi resmi menawarkan kenyamanan yang lebih baik dari segi bonus, software dan after sales nya jika dibandingkan dengan laptop garansi distributor.


Namun, semuanya balik lagi ke kamu ya, mau pilih garansi resmi atau distributor, keputusan ada ditanganmu.


Oke, silahkan dikoreksi jika ada yang salah di artikel ini, dan jika ada yang kurang melalui silahkan bisa untuk ditambahkan melalui kolom komentar!

Semoga artikel ini bermanfaat dan terimakasih telah berkunjung.


3 komentar untuk "PERBEDAAN LAPTOP GARANSI RESMI DENGAN LAPTOP GARANSI DISTRIBUTOR"

  1. Min, klo software2 selain ohs itu emang bayar ya ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Software lain seperti apa misalnya bro?
      Ada beberapa software yang memang harus berbayar (ex: Windows, Adobe Premiere Pro, dll), ada yang setengah gratis atau dibatasi (ex: Bandicam ada versi gratis tapi dibatasi maksimal recordnya hanya 10 menit), ada juga software yang full gratis (ex: Google Chrome, Mozilla Firefox, dll.).

      Hapus
  2. Tapi kalo service center itu jauh dari kota saya apa masih jadi masalah distributor atau resmi bang? Lagian kalau laptopnya ada masalah terlalu sulit untuk saya ke service center, 10 jam perjalanan soalnya dri tempat saya tinggal

    BalasHapus